Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

My Life and My Religion


Islam.. Itulah agama yang telah aku yakini sejak aku lahir hingga sekarang. Aku memang nmengenal agama ini pertama kali dari kedua orang tuaku. Dan dari orang tuakulah aku mengetahui hal-hal dasar tentang Islam. Diantaranya, rukun iman, 6 rukun yang harus kita percaya, yaitu: iman kepada Allah, iman kepada malaikat Allah, iman kepada rasul Allah, iman kepada kitab Allah,iman kepada hari kiamat, dan iman kepada qodla dan qadar. Rukun Islam, 5 rukun yang harus kita kerjakan yaitu: Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat, dan Haji. Syahadat ialah kalimat yang menyatakan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Tentang sholat yang yang menjadi tiang agama, sholat yang dilakukan untuk beribadah dan mendekatkan diri pada Allah. Puasa yang wajib dilakukan pada bulan Ramadhan. Zakat yang diberikan pada saudara-saudara kita yang kurang mampu. Serta serangkaian ibadah Haji yang kita laksanakan di Mekkah. Islam memiliki tempat tersendiri di hatiku. Jenuh yang kurasakan karena tuntutan hidup terjawab semua oleh Islam, oleh agamaku yang fitrah. Aku meyakini Islam bukan karena orang tuaku, aku percaya Islam adalah agama yang menurutku paling benar. Al-qur’an menjawab segala resah di hatiku. Tahajud menenangkan hatiku. Dzikir menambah semarak hariku. Mungkin aku terdengar sok religius tapi itulah yang ku rasakan. Sedari kecil aku dibesarkan di kawasan yang religius, karena aku bersekolah di TK Islam. Guru-guruku mengajarkanku untuk selalu berdoa kepada Allah baik untuk bersyukur maupun memohon sesuatu. Allah-lah penolongku. Ketika aku takut, aku menyebut asma Allah dan hatiku akan tenang. Ketika aku menginginkan sesuatu, Allah akan mengabulkannya dengan cara yang tak terduga. Aku bukanlah orang yang memiliki banyak keinginan di dalam hidup. Namun Allah memenuhi kebutuhanku lebih dari cukup bahkan sedari aku kecil.

Dari kecil aku sudah di latih untuk mengerjakan sesuatu yang benar menurut agama. Kedua orang tua selalu memberitahu apa yang benar dan apa yang salah. Pada awalnya mereka akan menanyakan pendapatku tentang hal itu, kemudian mereka akan menyampaikan jawaban yang terbaik. Mereka mengatakan bahwa Islam itu tidak mendoktrin namun menjelaskan. Sebuah larangan sudah pasti harus kita hindari karena hal itu memang akan merugikan kita bila kita melakukannya. Mereka juga mencontohkan perilaku-perilaku yang baik padaku, agar aku menirunya. Orang tuaku bukan orang yang sering memerintahkanku tapi mereka adalah orang tua yang mengajakku melakukan sesuatu yang lebih baik. Aku sangat bersyukur memiliki orang tua yang mengedepankan agama. Mereka menyiapkan bekal pengetahuanku tentang agama sehingga aku tidak mennjadi orang yang terlalu mencintai dunia. Sehingga mereka memutuskan untuk menyekolahkanku di sekolah Islam sewaktu TK dan SD. Sekolah yang dapat mengajarkanku lebih dalam tentang agama Islam. Sekolah ini memberikanku banyak pengetahuan tentang Islam, dari awal saat Allah memerintahkan malaikat Jibril untuk menurunkan ayat yang pertama (Al- Alaq 1-5) kepada Nabi Muhammad hingga perjuangan untuk menyebar luaskan dakwah tentang Islam, serta perjuangan Islam melalui jihad fi sabilillah yang ditandai dengan meletusnya perang-perang, antara lain perang Badar. Islam juga mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik kepada orang lain. Islam mengajarkan kita untuk dapat menjaga sikap dimana pun dan kapan pun kita berada. Islam menjaga kita dari hal-hal yang kurang baik. Contohnya, kita diharamkan meminum minuman keras karena hal itu tidak memberi manfaat bagi tubuh kita dan justru dapat membawa penyakit karena minuman keras melemahkan sel-sel syaraf kita di dalam otak. Islam memberikan perlindungan bagi kita baik di dunia maupun akhirat. Itulah yang diharapkan dapat dipahami olehku setelah menerima pelajaran di sekolah Islam. Orang tuaku memberi pengetahuan agama dengan cara menyekolahkanku di sekolah Islam agar aku memiliki dasar yang kuat tentang Islam. Mereka membiarkanku belajar Islam dari sudut pandangku, bukan mendoktrinku.


Selama ini, selama memeluk agama Islam, aku tidak pernah merasa terbebani dengan segala kewajibanku sebagai umat Islam. Aku meyakini bahwa itu semua pasti akan bermanfaat bagi diri kita sendiri. Dan kita patut bersyukur atas segala nikmat yang telah di berikan Allah pada kita dari kita lahir hingga sekarang ini. Bersyukur dengan jalan menaati segala perintahNya dan menjauhi laranganNya. Kita adalah makhluk yang tidak kekal. Jadi, selama ada waktu, kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Dengan beribadah sebanyak-banyaknya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar