Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kanibal? Apa kata dunia?





Kanibal? Manusia makan manusia? Masih adakah di dunia ini? Jawabannya masih. Mengejutkan memang. Di zaman modern ini, dimana HAM dengan gentarnya dibela. Masih ada kanibalisme. Tetapi jangan kaget, ternyata kanibalisme yang dilakukan suku di pedalaman hutan Amazon ini dibiarkan oleh pemerintah Brazil karena memang mereka ingin menghargai hak dari suku ini untuk tetap menjaga warisan budaya mereka. Seperti apa itu? Kita akan bahas dalam essay ini.

Kanibalisme yang mereka terapkan ini adalah dengan mengadakan perjanjian dengan orang dalam suku itu ketika mereka masih hidup, kalau mereka meninggal, maka jasad mereka akan dimakan oleh semua anggota suku lainnya. Mereka percaya kalau dengan memakan daging orang yang memilik sifat tertentu akan menurunkannya pada orang yang memakannya. Misal ada kakek yang bijaksana yang meninggal, maka dengan memakan jasad kakek itu, mereka percaya kalau sifat bijaksana itu akan menurun.

Memang hal seperti sangat tidak logis, tetapi tetap dibiarkan. Dengan alasan untuk menghargai mereka. Budaya kanibalisme ini membuat jasad manusia seolah benda yang bisa didapatkan dengan sebuah janji. Mengobjekkan manusia. Menurunkan nilai manusia sendiri.

Mungkin pemerintah brazil saat ini merasa kalau budaya itu perlu dihargai dan dilestarikan, selain itu budaya tidak dapat dirubah. Tetapi sebenarnya, fakta berkata lain, dulu di saat pemerintahan Inggris di India, praktek sati yaitu turut membakar diri istri yang masih hidup bersama jasad suami bisa dihentikan. Itu karena ada campur tangan dari pemerintah untuk melarang suatu budaya yang jelas tidak logis dan merendahkan nilai manusia sendiri. Memang, di sisi lain budaya harus dilestarikan dan hak untuk terus melestarika budaya perlu dibela, tapi adakalanya suatu budaya yang benar-benar tidak logis dan merendahkan manusia, bisa dipertimbangkan lebih dalam pembolehannya atau pelarangannya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar